Banyak orang dewasa yang tidak tahu bagaimana cara
mengelola keuangan dengan benar, karena tidak diajarkan sejak kecil. Kebanyakan
orang tua mengaturkan keuangan anaknya, sehingga sang anak tidak perlu tahu
mengenai kebutuhan keuangannya. Padahal hampir semua aspek kehidupan
berhubungan dengan keuangan.
Bila Anda ingin anak Anda matang secara finansial
pada saat dewasa, Anda harus mulai membiarkan anak Anda untuk menangani sendiri
masalah keuangannya. Yang perlu Anda lakukan akan mengajarkan dan memandu sang
anak, agar terus menerapkan pengelolaan keuangan yang baik. Dalam kesempatan
ini akan saya bahas beberapa kebiasaan keuangan yang sebaiknya diajarkan kepada
anak Anda.
Membuat Anggaran Sederhana (Budgeting)
Budgeting adalah inti dari pengelolaan keuangan.
Kebanyakan orang mengalami kesulitan keuangan karena tidak menguasai budgeting.
Bagaimana cara mengajarkan budgeting kepada anak?
Kebutuhan anak lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang dewasa.Karena itu budgeting yang kita ajarkan juga lebih sederhana, sehingga lebih gampang untuk dicerna oleh anak. Misalkan biasanya anak Anda mendapatkan uang jajan Rp. 10.000,- per hari. Nah, untuk mengajarkan anak Anda budgeting, Anda perlu memberikan uang jajan selama satu periode secara langsung kepada anak Anda. Mulailah dengan periode yang kecil, misalnya mingguan. Satu minggu terdiri dari 7 hari, jadi Anda langsung menyerahkan Rp. 70.000,- kepada anak Anda.
Kebutuhan anak lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang dewasa.Karena itu budgeting yang kita ajarkan juga lebih sederhana, sehingga lebih gampang untuk dicerna oleh anak. Misalkan biasanya anak Anda mendapatkan uang jajan Rp. 10.000,- per hari. Nah, untuk mengajarkan anak Anda budgeting, Anda perlu memberikan uang jajan selama satu periode secara langsung kepada anak Anda. Mulailah dengan periode yang kecil, misalnya mingguan. Satu minggu terdiri dari 7 hari, jadi Anda langsung menyerahkan Rp. 70.000,- kepada anak Anda.
Tentunya anak Anda perlu dipandu dalam pemanfaatan
uang jajan tersebut. Apalagi uang jajan yang Anda berikan langsung dalam jumlah
besar. Berikan pengertian bahwa uang yang Anda berikan itu adalah untuk satu
minggu. Ajarkan cara budgeting sederhana kepada anak Anda, bahwa sang anak
harus memberikan jatah belanja sebanyak Rp. 10.000,- per hari. Bila pada hari
tersebut sang anak sudah belanja lebih dari Rp. 10.000,-, maka dia harus
berhenti berbelanja hingga keesokan harinya.
Anda juga perlu menjelaskan hukuman bila sang Anak
menghabiskan uang jajan tersebut sebelum seminggu. Berikan penjelasan bahwa
bila uang yang diberikan ternyata habis sebelum seminggu, maka Anda tidak akan
memberikan uang tambahan. Akibatnya sang anak dalam minggu tersebut sudah tidak
dapat berbelanja. Berikan penekanan bahwa sang anak harus disiplin dalam
berbelanja, sehingga uang jajan yang dihabiskan tidak lebih dari Rp. 10.000,-
per hari.
Kebiasaan Menabung untuk Mendapatkan Sesuatu
Apabila anak Anda meminta Anda untuk membelikan
sesuatu yang cukup mahal, lebih baik Anda memberikan penjelasan kepada anak
Anda bahwa barang tersebut cukup mahal sehingga sang anak perlu menabung
terlebih dahulu sebelum dapat membelinya.
Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untuk pendidikan finansial sang anak, sebab pada saat menabung sang anak harus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuan yang lebih besar.
Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untuk pendidikan finansial sang anak, sebab pada saat menabung sang anak harus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuan yang lebih besar.
Misalkan saja anak Anda meminta Anda untuk
membelikan sebuah sepeda dengan harga Rp 500.000,-. Anda memberikan penjelasan
kepada anak Anda bahwa harga Rp. 500.000,- itu cukup mahal, sehingga Anda tidak
dapat langsung membeli sepeda tersebut. Lalu Anda dapat mengajarkan anak Anda
bahwa bila sang anak bersedia menabungkan uang jajannya sebesar Rp. 50.000,-
per bulan, maka sang anak bisa membeli sepeda tersebut dalam waktu 10 bulan.
Mintalah agar anak Anda menghemat uang jajannya demi tujuannya untuk membeli sepeda. Disini peran Anda adalah memberikan pengertian bahwa sang anak harus menahan keinginan berbelanjanya, sehingga berbelanja lebih sedikit dari biasanya agar dapat ditabung dan membeli sepeda.
Mintalah agar anak Anda menghemat uang jajannya demi tujuannya untuk membeli sepeda. Disini peran Anda adalah memberikan pengertian bahwa sang anak harus menahan keinginan berbelanjanya, sehingga berbelanja lebih sedikit dari biasanya agar dapat ditabung dan membeli sepeda.
Setelah sang anak bersusah payah menabung selama 10
bulan, mungkin saja ada beberapa faktor yang menyebabkan sang anak tidak bisa
membeli sepeda yang diinginkan. Misalkan harga sepedanya naik, atau sebagian
tabungan anak terpotong oleh biaya administrasi bank. Dalam hal ini, lebih baik
Anda membantu anak Anda dengan cara menanggung biaya yang tidak berhasil
dikumpulkan oleh anak Anda. Anggap saja hal ini adalah hadiah/reward atas kerja
keras sang anak dalam menabung selama 10 bulan.
Mengenal perbankan
Di jaman sekarang, kehidupan finansial seseorang
selalu berkaitan dengan perbankan. Mungkin gaji Anda ditransfer langsung ke
rekening bank Anda. Bank juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang Anda.
Bank juga memiliki beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan seperti pembayaran
tagihan bulanan seperti telepon, listrik, air dan lain-lain.
Oleh karena itu, adalah penting untuk memperkenalkan anak ke dunia perbankan. Caranya adalah dengan membuka satu buah rekening khusus untuk anak Anda, dan membiarkan anak Anda melakukan sendiri transaksi keuangannya di bank. Anda perlu mengajarkan anak cara untuk mengisi slip penyimpanan atau pengambilan uang, bagaimana cara mengantri di teller. Yang terpenting adalah bagaimana cara sang anak berkomunikasi dengan teller pada saat ingin menyetor atau mengambil uang.
Oleh karena itu, adalah penting untuk memperkenalkan anak ke dunia perbankan. Caranya adalah dengan membuka satu buah rekening khusus untuk anak Anda, dan membiarkan anak Anda melakukan sendiri transaksi keuangannya di bank. Anda perlu mengajarkan anak cara untuk mengisi slip penyimpanan atau pengambilan uang, bagaimana cara mengantri di teller. Yang terpenting adalah bagaimana cara sang anak berkomunikasi dengan teller pada saat ingin menyetor atau mengambil uang.
Mengenai ATM, lebih baik anak Anda tidak diberi
kartu ATM hingga matang secara finansial. Sebab keberadaan kartu ATM
menyebabkan uang tabungan menjadi sangat gampang untuk diambil, sehingga anak
yang masih kurang matang secara finansial cenderung untuk menguras isi
tabungannya. Hal ini akan merusak kebiasaan menabung sang anak. Lebih baik ATM
diberikan setelah anak Anda lebih matang dalam hal finansial, mungkin setelah
duduk di bangku SMP atau SMU
www.keuanganPribadi.com
www.keuanganPribadi.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar