Kamis, 20 Oktober 2011

Leo Colling - Kabata Juanga.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - Leo Colling - Kabata Juanga.mp3

Leo Colling - Kabata Juanga.mp3 - 4shared.com - penyimpanan dan berbagi-pakai file online - unduh - <a href="http://www.4shared.com/audio/d-roDMqB/Leo_Colling_-_Kabata_Juanga.html" target="_blank">Leo Colling - Kabata Juanga.mp3</a>

Jumat, 14 Oktober 2011

PIAGAM PERJANJIAN BATU PUTIH

Pada hari ini Selasa 27 Januari 2009 diatas tanah ini, Di Negeri ini Obi tercinta, kami berdiri dihadapanMu Tuhan yang Maha Esa, Pencipta semesta Alam, Kami menyatukan Janji dari sanubari kami dengan penuh ketulusan dan keikhlasan kami berjanji: 1. Kami anak cucu pewaris Negeri ini akan menjaga dan memelihara persaudaraan sejati untuk seluruh umat di Negeri Obi tercinta, yang telah di ikrarkan leluhur kami dalam ikatan saudara Rasai dan senantiasa bersandar pada idiologi Negara kesatuan Republik Indonesia, Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 2. Menghormati Agama dan Kepercayaan, Adat Istiadat dan Budaya dari masing masing Agama yang dimiliki oleh setiap komunitas penduduk Obi tercinta dengan penuh kasih yang abadi. 3. Hidup rukun dan Damai, saling gotong royong antar sesama dalam membangun kehidupan bermasyarakat tanpa saling menghina, menghujat dan memfitnah. 4. Mengutamakan musyawarah dengan rasa kekeluargaan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab, membangun Obi kedepan yang gemilang dengan menghindari permusuhan dan pertengkaran. 5. Saling menghidupkan dan memakmurkan anak negeri ini, tanpa membeda - bedakan Suku, Agama Ras dan Adat Istiadat dengan mengedepankan semangat Nasionalisme. 6. Jika Tuhan Yang Maha Esa mengkaruniai Negeri Obi tercinta menjadi sebuah Kabupaten Obi Kepulauan ataupun lebih dimasa depan nanti, maka siapapun yang menjadi pemimpin didaerah ini, berkewajiban melihat dan merangkul anak cucu di negeri ini dengan saling sepenanggunan hidup tanpa melihat dan membeda- bedakan Suku, Agama dan Pilihan haluan Demokrasi Politik. Demikian perjanjian Batu Putih ini dibuat untuk dipegang teguh kepada kita semua, pewaris negeri ini, untuk dijadikan pegangan hidup Rukun dan Damai, dibawah Kesatuan Negara Republik Indonesia. Obi 27 Januari 2009 Tertanda: Masyarakat Obi, Obi selatan, Obi Utara, Obi Barat, dan Obi timur.

AYO KITA BANGKIT..!!

Bangkit ! Bangkit itu susah. Susah Melihat orang lain susah. Senang melihat orang lain senang. Bangkit Itu sedih. Sedih Melihat orang sedih Bangkit itu takut, takut korupsi. Takut memakan yang bukan haknya. Bangkit itu mencuri ! Mencuri perhatian dunia dengan prestasi. Bangkit itu marah. Marah bila martabat Kita dilecehkan. Bangkit itu malu. Malu menjadi benalu. Malu karena Jadi Tamu di negeri Kita. Bangkit itu tidak ada. Tidak ada kata menyerah. Tidak ada kata putus asa. Bangkit Itu Berjuang. berjuang mencari Kesejatraan

Selasa, 11 Oktober 2011

HUTAN KAMPUNGKU

Siapa yang tidak Bangga dengan Eksistensi Hutan di Kepulauan Obi?? Hutan sebagai ppenyuplai Oksigen,Penyerap Emisi, Kawasan penyangga Eknomi Masyarakat, tempat Sumberdaya Hayati, pusat sayuran dan lauk serta Rumah bagi satwa. Singkatnya Hutan Merupakan sumber hidup dan kehidupan masyarakat kita, Namun kini Hutan kita semakin terancam dengan Hadirnya Industri Industri Pertambangan yang kontribusi kemasyarakat pun ga Jelas Manfaatnya. Apa jadinya hari esok bila perluasan pengundulan Hutan tetap di perluas.. Hiookooo to Dora..!! semoga Kondisi pengundulan Hutan di Pulau Obi dapat terantisipasi dan Desa Bobo Kebanggaanku bisa bebas dari Ancaman pengundulan Hutan untuk kepentingan Para Elit, Jika Itu tetap saja berlangsung.. Pintahku Perhatikanlah Rakyat Kecil yang masih Polos. Bobo you are still in my heart, I owe you..!!

LEGENDA TANDUK ALAM


Tanduk Alam adalah seorang pemuka agama Islam dari Negeri Palembang, Sumatra Selatan yang mengembara hingga ke Negeri Banggai, Sulawesi Tengah, Indonesia. Suatu ketika, Raja Negeri Banggai meminta bantuannya untuk menyelamatkan putrinya yang diculik dan ditawan oleh orang Tobelo di Pulau Sagu. Berhasilkah Tanduk Alam menyelamatkan putri Raja Banggai itu? Ikuti kisahnya dalam cerita Legenda Tanduk Alam berikut ini! * * * Alkisah, pada zaman dahulu kala, ada seorang pemuka agama Islam dari Negeri Palembang, Sumatra Selatan yang bernama Hasan Tanduk Alam atau lebih dikenal dengan Tanduk Alam. Suatu ketika, ia mengembara ke Negeri Banggai untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam. Namun sebelum tiba di Negeri Banggai, ia singgah dan menetap di Tanah Sea-Sea. Ketika pertama kali tinggal di Tanah Sea-Sea, Tanduk Alam bekerja sebagai tukang emas dan membuat berbagai macam perhiasan. Mula-mula ia menjual hasil kerajinannya ke desa-desa sambil mengajarkan agama Islam kepada penduduk, sehingga ia tidak hanya dikenal sebagai tukang emas, tetapi juga sebagai ulama. Makin lama, Tanduk Alam pun tidak hanya dikenal di kalangan penduduk, tetapi juga di kalangan istana Negeri Banggai. Negeri tersebut dipimpin oleh Raja Adi Cokro dan dibantu oleh empat orang basalo atau pembantu raja. Pada suatu hari, kalangan istana dan seluruh rakyat Negeri Banggai gempar, karena putri Raja Adi Cokro tiba-tiba hilang. Sang Raja pun segera memerintahkan kepada seluruh bala tentara dan rakyat untuk mencari putrinya. Namun, setelah mencari ke seluruh penjuru Negeri Banggai, mereka tidak menemukan sang Putri. Mereka hanya mendengar kabar bahwa putri Raja diculik dan disembunyikan oleh orang-orang Tobelo di Pulau Sagu atas perintah Raja Ternate yang ingin menguasai Kerajaan Banggai. Mendengar kabar itu, Raja Adi Cokro segera memanggil keempat basalonya untuk mengadakan perundingan. “Wahai, para Basalo! Tentu kalian sudah mendengar berita tentang keberadaan putriku. Untuk itu, aku perintahkan kalian ke Pulau Sagu untuk membebaskannya!” perintah Raja Adi Cokro Keempat basalo tersebut segera berangkat ke Pulau Sagu bersama sejumlah prajurit istana. Sesampainya di sana, mereka segera menyerang orang-orang Tobelo. Namun mereka gagal membebaskan, karena jumlah pasukan orang-orang Tobelo yang ada di Pulau Sagu jauh lebih besar. Keempat basalo dan sejumlah prajurit istana yang masih tersisa kembali ke Negeri Banggai untuk menghadap Raja Adi Cokro. “Ampun beribu ampun, Baginda! Kami gagal membawa pulang Tuan Putri. Jumlah pasukan musuh di Pulau Sagu terlalu banyak. Kami tidak mampu melawan mereka,” lapor seorang basalo. Mendengar laporan itu, Raja Adi Cokro hanya terdiam. Ia sangat mencemaskan nasib putrinya yang ditawan di Pulau Sagu. Beberapa saat kemudian, ia bangkit dari singgasananya, lalu berjalan mondar-mandir sambil memikirkan cara untuk membebaskan putrinya. Suasana di ruang itu pun menjadi hening. Di tengah keheningan tersebut, salah seorang basalo dari Tano Bonunungan angkat bicara. “Ampun, Baginda! Hamba punya usul, bagaimana kalau permasalahan ini kita bicarakan dengan Tanduk Alam. Barangkali dia bisa membantu kita untuk membebaskan sang Putri,” sahut basalo dari Tano Bonunungan itu. “Hmmm…, benar juga katamu. Kalau begitu, panggil Tanduk Alam untuk segera menghadap kepadaku!” perintah sang Raja. “Baik, Baginda! Perintah Baginda hamba laksanakan,” ucap keempat basalo tersebut serentak. Keempat basalo tersebut segera berangkat ke Tanah Sea-Sea untuk memanggil Tanduk Alam. Beberapa lama kemudian, Tanduk Alam pun datang menghadap Raja dengan mengenakan pakaian kebesarannya. “Ampun, Baginda! Ada apa gerangan Baginda memanggil hamba menghadap?” tanya Tanduk Alam. “Wahai, Tanduk Alam! Tentu kamu sudah mengetahui bahwa putri kesayanganku diculik dan disembunyikan oleh orang-orang Tobelo di Pulau Sagu,” kata Raja Adi Cokro. “Ampun, Baginda! Hamba hanya mendengar kabar tersebut. Tapi benarkah putri Baginda disembunyikan di Pulau Sagu?” Tanduk Alam kembali bertanya. “Benar, Tanduk Alam! Aku telah memerintahkan para pasukanku ke Pulau Sagu, namun mereka gagal membawa pulang putriku. Bersediakah kamu membantu prajuritku pergi ke pulau itu untuk membebaskan putriku?” pinta Raja Adi Cokro. “Baik, Baginda! Tapi hamba mempunyai satu permintaan,” jawab Tanduk Alam. “Apakah itu, Tanduk Alam?” tanya Raja Adi Cokro. “Hamba bersedia membantu membebaskan putri Tuanku, tapi hamba tidak perlu didampingi oleh pasukan dengan jumlah besar untuk menghindari jatuhnya banyak korban,” jawab Tanduk Alam. “Baiklah, jika itu yang kamu inginkan. Kamu hanya akan didampingi oleh keempat basaloku,” kata Raja Adi Cokro. Keesokan harinya, Tanduk Alam bersama keempat basalo tersebut berangkat ke Pulau Sagu dengan menggunakan perahu layar. Dalam perjalanan menuju Pulau Sagu, mereka pun mengatur siasat. “Wahai, Basalo! Sesampainya di Pulau Sagu, kita segera mencari tempat disembunyikannya sang Putri. Tapi, ingat! Kalian harus tetap tenang,” ujar Tanduk Alam. “Tapi, bagaimana caranya masuk ke tempat itu, Tuan? Palau Sagu telah dikuasai oleh orang-orang Tobelo. Tempat disembunyikan sang Putri pasti dijaga ketat,” sahut seorang basalo. “Kalau begitu, biar aku saja yang masuk ke pulau itu mencari tempat di mana tuan Putri disembunyikan. Kalian tunggu saja di perahu!” ujar Tanduk Alam. “Apakah tidak berbahaya jika Tuan sendiri yang masuk ke sana?” tanya seorang basalo yang lain. “Kalian tenang saja! Insya Allah aku bisa mengatasi semuanya,” jawab Tanduk Alam dengan penuh keyakinan. Pada saat tengah malam, mereka pun sampai di Pulau Sagu. Tanduk Alam pun segera naik ke pulau itu. Saat menginjakkan kaki di Pulau Sagu, Tanduk Alam segera duduk bersila sambil berdoa kepada Tuhan Yang Mahakuasa. Beberapa saat kemudian, tiba-tiba ia menghilang. Betapa terkejutnya keempat basalo tersebut menyaksikan peristiwa itu dari atas perahu layar. Mereka takjub melihat kesaktian yang dimiliki oleh Tanduk Alam. Sementara keempat basalo tersebut menunggu di perahu layar sambil berjaga-jaga dari serangan musuh, Tanduk Alam telah menyelinap masuk ke tempat disembunyikannya putri Raja tanpa sepengetahuan orang-orang Tobelo yang sedang berjaga-jaga. Sesampainya di tempat itu, ia melihat sang Putri dikurung di dalam sebuah ruangan. Sementara orang-orang Tobelo yang bertugas menjaga ruangan itu sedang tertidur lelap. Tanduk Alam pun segera membuka pintu ruangan itu secara perlahan-lahan, lalu mendekati sang Putri yang juga sedang tertidur dan segera membangunkannya. Alangkah terkejutnya sang Putri saat ia terbangun dan melihat seorang pemuda berjubah di dekatnya. “Tenang, Tuan Putri! Aku diutus oleh Ayahandamu untuk membebaskanmu dari tempat ini,” kata Tanduk Alam dengan suara pelan. “Benarkah itu, Tuan?” tanya sang Putri. “Benar, Tuan Putri! Aku kemari bersama keempat basalo Ayahandamu. Mereka sedang menunggu di perahu,” jawab Tanduk Alam. “Ayo, Tuan Putri! Kita pergi dari tempat ini,” ajak Tanduk Alam. “Bagaimana caranya, Tuan? Bukankah tempat ini dijaga oleh orang-orang Tobelo?” tanya sang Putri bingung. “Duduklah dan pejamkan matamu, Tuan Putri! Kita akan keluar dari sini tanpa sepengetahuan orang-orang Tobelo itu,” ujar Tanduk Alam. Sang Putri pun menuruti perkataan Tanduk Alam. Saat sang Putri memejamkan matanya, Tanduk Alam memegang kedua tangan sang Putri sambil membaca doa. Sesaat kemudian, keduanya pun menghilang dari ruangan itu. Tidak berapa lama kemudian, tiba-tiba mereka berada di atas perahu. Betapa terkejutnya keempat basalo tersebut saat melihat Tanduk Alam dan sang Putri tiba-tiba muncul di samping mereka. “Ayo, Basalo! Lepaskan tali tambatan dan bentangkan layar dan kita segera meninggalkan tempat ini!” seru Tanduk Alam. Keempat basalo itu segera melaksanakan perintah Tanduk Alam. Keesokan harinya, saat matahari mulai terbit di ufuk timur, mereka tiba di Negeri Banggai dan segera membawa sang Putri ke istana. Kedatangan mereka pun disambut meriah oleh keluarga istana dan seluruh rakyat Negeri Banggai. Raja Adi Cokro sangat kagum atas keberhasilan Tanduk Alam membawa pulang putri kesayangannya. Raja Adi Cokro pun mengakui dan memuji kemampuan dan kesaktian Tanduk Alam. “Terima kasih, Tanduk Alam! Hadiah apa yang kamu inginkan dariku?” tanya Raja Adi Cokro. “Sekiranya Baginda tidak keberatan, hamba minta sebidang tanah kosong dan rawa-rawa untuk hamba tanami durian dan sagu,” jawab Tanduk Alam. “Permintaanmu akan aku kabulkan, Tanduk Alam!” jawab Raja Adi Cokro. “Terima kasih, Baginda Raja! Semoga hasilnya di kemudian hari tidak hanya bermanfaat bagi hamba, tetapi juga untuk kesejahteraan rakyat negeri ini,” ucap Tanduk Alam. Raja Adi Cokro pun semakin kagum terhadap kemuliaan hati Tanduk Alam. Ia pun segera memerintahkan para pengawal istana untuk membuka lahan perkebunan dan membersihkan rawa-rawa. Setelah semuanya selesai, Tanduk Alam pun memulai menanam durian di lahan perkebunan dan sagu di rawa-rawa. Beberapa tahun kemudian, Tanduk Alam memperolah hasil yang melimpah ruah. Hidupnya pun semakin sejahtera. Melihat keberhasilannya itu, Tanduk Alam senantiasa mengajak penduduk di sekitarnya untuk membuka lahan dan menanam durian dan sagu. Penduduk sekitar pun berbondong-bondong mengikuti jejak Tanduk Alam. Alhasil, hidup mereka pun ikut sejahtera. Sejak itu, Tanduk Alam semakin disukai oleh masyarakat Banggai. Dengan demikian, ia dapat menyiarkan agama Islam di daerah Banggai dengan mudah. Apalagi setelah ia menikah dengan putri basalo Tano Bonunungan, ia semakin mudah melaksanakan tugasnya. Dalam waktu singkat, pemeluk agama Islam di Negeri Banggai, khususnya di Tanah Sea-Sea dan Tano Bonunungan semakin bertambah. Begitulah penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh Tanduk Alam di Negeri Banggai sampai ia meninggal dunia. Untuk menghargai jasa-jasa Tanduk Alam terhadap Negeri Banggai, masyarakat setempat mengubur jazadnya di belakang istana Kerajaan Banggai. * * * Demikian cerita Legenda Tanduk Alam dari daerah Banggai, Sulawesi Tengah. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung pesan-pesan moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Pesan moral yang dapat dipetik dari cerita di atas adalah bahwa orang yang suka berbuat baik senantiasa mendapat kemudahan dalam hidupnya. Hal ini ditunjukkan oleh sikap dan perilaku Tanduk Alam yang telah membebaskan putri Raja Banggai dari sergapan orang-orang Tobelo di Pulau Sagu dan membantu menyejahterakan penduduk Negeri Banggai. Buah dari budi baiknya itu, Tandu Alam pun mendapat kemudahan dalam menyebarkan agama Islam di Negeri Banggai. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu: wahai ananda dengarlah manat, tulus dan ikhlas jadikan azimat berkorban menolong sesama umat semoga hidupmu beroleh rahmat wahai ananda dengarlah pesan, tulus dan ikhlas jadikan pakaian rela dan tabah dalam berkorban supaya hidupmu diberkahi Tuhan

Senin, 10 Oktober 2011

Tambang Nikel, dan Mimpi Buruk Masyarakat Obi


Oleh Jenmerus V. Popana
KEBIJAKAN pemerintah daerah Kabupaten Halmahera Selatan yang mendorong sebesar-besarnya sektor investasi pertambangan, telah menciptakan terbukanya ruang-ruang investor pertambangan masuk ke daerah ini. Dari keseluruhan wilayah Halmahera Selatan, Pulau Obilah yang sangat ramai di kunjungi investor untuk menanamkan investasi mereka, Terdata kurang lebih 20 Ijin Usaha pertambangan yang beroperasi di Obi. Dari jumlah itu, beberapa diantaranya telah memasuki tahapan eksploitasi/Produksi, sedangkan lainnya masih berkisar pada eksplorasi dan penelitian umum. Investasi, disebutkan sebagai bagian dari upaya mewujudkan kesejahteran rakyat. Benarkah? Jawaban atas pertanyaan ini memang kompleks. Dibutuhkan banyak indikator dan Analisa untuk dapat memberikan penjelasan yang memuaskan. Tulisan ini tidak kemudian  menjawab pertanyaan itu secara tuntas. Melainkan sekedar memberikan gambaran tentang plus minus peluang kesejahteraan orang Obi, dari reaksi atas kebijakan investasi itu.
Kesejahteraan rakyat, adalah sebuah kondisi dimana kehidupan manusia (baca: Masyarakat Obi) yang mapan. Dimana segala kebutuhan hidup dapat terpenuhi dengan sempurna.
Ketika sinyal kesejahteraan ini diimingi dari kebijakan investasi oleh para Investor maupun penguasa daerah, maka tidak ada alasan yang cukup bagi masyarakat dilingkaran/ area pertambangan untuk memberikan argumentasi lain, selain kata “setuju”.
Sebab, kondisi perekonomian bangsa Indonesia belakangan ini sudah sedimikian terpuruk. Apalagi kondisi masyarakat Obi terlebih khusus di daerah pertambangan hanya mengandalkan perkebunan kelapa dan nelayan dan belakangan ini justru nilai jual Kopra semakin merosot.
Ditengah keterpurukan ekonomi ini, pemerintah kemudian memberikan jaminan kesejahteraan kepada rakyat, yang salah satunya bisa didorong lewat kebijakan investasi. Sebut saja, investasi tambang nikel yang ada di daerah ini, seperti yang ada di Pulau Obi khususnya desa Kawasi dan desa lainnya yang masuk pada daerah Konsesi
Naiknya harga kebutuhan pokok, menurunnya harga jual hasil produksi pertanian/perkebunan, mahalnya biaya kesehatan dan pendidikan, serta sulitnya mencari pekerjaan, telah membuat rakyat ikut bermimpi, tentang kedatangan sebuah kesejahteraan, yang disebutkan akan lahir sejalan dengan kebijakan investasi pertambangan nikel.

Okelah kita tidak perlu membahas pertambangan nikel yang masih dalam tahap eksplorasi, dalam kesempatan ini saya hanya sedikit focus membahas pertambangan yang ada di Kawasi.
Ada beberapa potensi konflik dan permasalahan terjadi Desa Kawasi (Maaf Menurut saya), yang pertama adalah soal egoisme masyarakat Kawasi yang hanya mementingkan orang orang tertentu untuk menikmati hasil pertambangan, dalam hal berdagang misalnya, masyarakat Kawasi lebih menerima Orang luar Obi untuk berdagang ketimbang menerima desa desa tetangga, katakanlah Soligi..!!! (Upss saya tidak bermaksud memprofokasi, ini fakta boss..!! :D )sehingga beberapa waktu lalu hamper saja terjadi tawuran antar kedua desa tersebut, ini  jelas-jelas merusak tatanan kehidupan bermasyarakat di wilayah itu,
Yang kedua masalah CSR/Comdev. Setahu saya ploting anggaran untuk Comdev harus mengarah ke ring 1dan ring 2, ring 1 untuk daerah  pertambangan dan ring 2 untuk masyarakat di sekitarnya, sesuai dengan Namanya Community development maka sesunggunya dalam pembagian anggaran harus jelas arahnya, yaitu berapa % untuk desa kawasi dan berapa % untuk desa seputar kawasi. Dari pemahaman yang saya dapat, kemudian saya melakukan penelusuran dengan cara memasukan proposal bantual studi akhir saya, walhasil saya bertemu dengan namanya manajemen Amburadul yang kaku.......
Disana saya disuruh untuk harus bertemu kepala kampong, namun saya tak menggubris kemudian saya sendirilah yang mengantar ke karyawan Comdev dengan harapan akan segera cair sesuai peruntukannya, namun seminggu 2 minggu 3 minggu kemudian saya kembali ke desa tersebut untuk Crosscheck dan mereka mengarahkan saya untuk bertemu dengan Top leader mereka di Comdev, yang katanya bernama Pa TOGAP, dengan sikap yang berani dan tak malu malu, saya kemudian bertemu dengan Pa TOGAP.... wewww Minta Ampong dia pe makang puji
Dengan berbekal senyuman yang malu malu saya memberikan salam dan berjabat tangan, dan dengan nada sinis dia berkata kepada saya, “Maaf kamu siapa?” jawab saya “ saya mahasiswa Obi yang lagi studi akhir dan 3 minggu lalu saya sudah masukan proposal bantuan studi akhir saya Pa” lanjut dia “ Maaf proposalnya banyak dan saya lagi sibuk jadi saya belum periksa itu, nanti kamu balik saja’’wow saya harus balik?? Semantara saya lagi studi di Sulawesi.... ketusku...ahhhrggg busyet peramok memang kamu, hasilku kamu sudah ambil giliran saya butuh belas kasihan kamu malah injak saya..!!!
Pengalaman diatas merupakan suatu hal yang sangat krusial bagi saya, dan perlu disikapi oleh Putra Putri Obi, saya sengaja menjadi seorang pengemis didalam rumah saya dan ternyata perampok tak menghiraukan saya... Kacian de loe...!!!
Namun persoalannya tidak bisa hanya berhenti disitu saja. Fakta menunjukan pertambangan nikel di wilayah itu telah memicu potensi Rawan bencana, rawan konflik perbatasan, antara Kawasi dan soligi, rekrutmen tenaga kerja, pencemaran lingkungan, budaya, adat dan sebagai, sebagainya... masih banyak lagi yang perlu saya ungkap dalam Tulisan jelek saya ini, namun saya sudah cape berpikir untuk berbuat bagi Obiku tercinta, sehingga saya hanya mengharapkan bantuan teman2 untuk bergerak berbarengan dan maju melawan penindas
Akhirnya, untuk kawan-kawanku di Obi, ada beberapa pilihan yang perlu ditempuh. Tunduk dan patuh untuk siap ditindas, atau bergerak bangkit dan melawan. Sebab, diam adalah sebuah penghianatan.

Kamis, 06 Oktober 2011

KENALILAH HUTANG BAIK DAN HUTANG BURUK


Hutang yang buruk dalam jangka waktu panjang akan menggerogoti finansial kita dengan bunganya yang tinggi. Oleh karena itu penting sekali bagi kita untuk segera mengenali hutang yang buruk agar tidak terpuruk ke dalam masalah hutang. Namun, ternyata tidak semua hutang itu bersifat buruk, ada juga hutang yang baik yang dapat membantu kehidupan finansial kita. Nah, yang manakah hutang baik dan yang manakah hutang buruk? Dalam kesempatan ini kita akan membahas mengenai hutang baik dan hutang buruk.
Hutang Baik
Hutang yang baik adalah hutang yang digunakan untuk investasi jangka panjang. Kedepannya hutang ini akan memberikan manfaat secara finansial bagi kita. Ada tiga jenis hutang yang tergolong sebagai hutang baik.
Yang pertama adalah KPR (Kredit Kepemilikan Rumah), yaitu hutang yang digunakan untuk membeli rumah. Hutang ini bersifat baik karena nilai rumah cenderung untuk meningkat dari tahun ke tahun. Misalkan saja Anda sekarang Anda meminjam uang 500jt untuk membeli sebuah rumah, sekitar 5 tahun lagi rumah Anda harganya sudah bertumbuh menjadi sekitar 1M. Malah bisa lebih besar apabila Anda membeli rumah di daerah strategis yang amat berkembang. Karena kedepannya nilai rumah akan meningkatkan jumlah asset Anda secara signifikan, maka berhutang untuk membeli rumah tergolong sebagai hutang baik.

Yang kedua adalah berhutang untuk keperluan edukasi. Saat ini biaya pendidikan sangat mahal. Untuk mengambil S1 di universitas swasta ternama, uang kuliah secara keseluhan sudah mencapai puluhan juta. Tentunya akan terasa berat bila dibayar secara tunai. Oleh karena itu berhutang untuk edukasi dapat menjadi salah satu pilihan. Setelah tamat kuliah, nilai pendapatan orang tersebut akan meningkat. Jadi hutang untuk edukasi dalam jangka waktu panjang akan memberikan efek positif ke cashflow orang tersebut. Oleh karena itu hutang ini tergolong sebagai hutang yang baik.
Hutang baik yang ketiga adalah hutang untuk membuka usaha (entrepreneurship). Hutang ini tergolong baik karena usaha tersebut bisa memberikan penghasilan tambahan. Namun perlu diperhatikan juga bahwa membuka usaha adalah tindakan yang beresiko. Cukup banyak usaha yang kurang laku hingga akhirnya bangkrut. Dalam hal ini orang tersebut jadinya malah harus memikul beban hutang usaha. Tentunya kita tidak ingin hal ini terjadi. Oleh karena itu dalam konsultasi keuangan, saya lebih menyarankan untuk membeli produk investasi seperti reksadana, emas, atau properti, daripada membuka usaha yang beresiko tinggi.
Hutang Buruk
Hutang yang buruk adalah hutang yang digunakan untuk barang yang nilainya semakin lama semakin kecil, atau yang lebih buruk lagi bila digunakan untuk barang konsumtif yang nilainya langsung habis. Contohnya adalah KKB, berhutang untuk membiayai liburan atau berhutang untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari. KKB atau kredit yang digunakan untuk mengangsur kendaraan bermotor tergolong sebagai hutang buruk. Mengapa? Karena nilai dari kendaraan bermotor cenderung untuk semakin kecil dari waktu ke waktu. Oleh karena itu kita mesti cerdas dalam memilih kendaraan bermotor. Beli secukupnya saja. Jumlah kendaraan bermotor tidak perlu banyak-banyak, terlebih lagi karena sekarang pemerintah menerapkan pajak progresif dimana semakin banyak kendaraan Anda maka persentase pajak yang dikenakan akan semakin besar. Dan untuk memilih mobil, sebaiknya jangan memilih merk yang terlalu mewah. Harga yang harus Anda bayar akan menjadi sangat mahal, karena biaya pajak, asuransi dan pemeliharaan mobil tersebut ikut meningkat.

Berhutang untuk membiayai liburan juga termasuk ke hutang buruk, sebab uang yang Anda belanjakan akan lenyap seluruhnya begitu liburan Anda selesai. Pada saat Anda kembali bekerja, Anda akan menjadi stres melihat tagihan liburan yang begitu besarnya. Dan karena biasanya tawaran hutang berasal dari kartu kredit, tagihan ini diikuti dengan bunga yang tinggi pula.

Anda mungkin mengatakan bahwa liburan itu adalah kebutuhan, karena dengan adanya relaksasi pada waktu liburan maka pada saat kembali bekerja produktivitas akan meningkat. Hal ini memang benar. Anda boleh berlibur sebanyak yang Anda mau, dengan syarat Anda mampu membayar liburan tersebut. Membayar liburan dengan cara berhutang berarti sebenarnya Anda tidak mampu untuk berlibur, dan bila diteruskan akan membawa Anda ke masalah hutang.
Penggunaan kartu kredit untuk pembelian kebutuhan sehari-hari seperti makanan, pakaian, dan lain-lain juga akan berbahaya bagi finansial Anda apabila Anda tidak bisa melunasi seluruh tagihannya pada bulan berikutnya. Perlu Anda ketahui bahwa bunga kartu kredit sangatlah tinggi, paling kecil 30% per tahun. Bila tagihan tidak dilunasi, maka sisa hutang akan dikenakan biaya bunga yang sangat tinggi. Cukup banyak orang yang akhirnya terjebak ke dalam masalah hutang karena kartu kredit.
Apakah Anda Terlalu Banyak Hutang Buruk?
Untuk mengetahui apakah Anda terlalu banyak hutang buruk atau tidak, jumlahkan seluruh hutang kartu kredit dan sisa cicilan mobil/motor Anda. Kemudian dibagikan dengan jumlah pendapatan Anda selama setahun. Misalkan Mr.A memiliki hutang kartu kredit sebesar 8,5 juta dan sisa cicilan sepeda motor sebesar 9 juta. Pendapatan Mr. A selama setahun adalah 52 juta. Maka rasio hutang buruk Mr.A adalah:

Rasio Hutang Buruk = Total Hutang Buruk / Pendapatan Setahun
                   = (8.500.000 + 9.000.000) / 52.000.000
                   = 17.500.000 / 52.000.000
                   = 33,7 %
                 
Nilai rasio hutang buruk yang paling baik adalah 0%. Namun di jaman sekarang dimana tawaran kredit dan cicilan bertebaran dimana-mana, tentunya akan sangat sulit bagi kita untuk tidak berhutang sama sekali. Oleh karena itu rasio hutang buruk kita tidak mungkin 0%, kita semua pasti memiliki hutang buruk. Namun, jumlah rasio hutang buruk yang masih tergolong sehat adalah bila nilai rasio hutang buruk masih lebih kecil dari 20%. Dalam contoh kasus diatas, artinya Mr. A memiliki terlalu banyak hutang buruk.

Apabila rasio hutang buruk Anda lebih besar dari 25%, Anda memiliki kecenderungan untuk terpuruk ke masalah hutang. Karena hutang buruk cenderung untuk membesar dari waktu ke waktu. Apalagi bila Anda sudah terbiasa untuk membeli kebutuhan sehari-hari menggunakan kartu kredit, dan tidak memiliki kemampuan untuk membayar tagihan kartu kredit secara penuh di bulan berikutnya. Segeralah benahi kembali keuangan Anda, kurangi belanja konsumtif dan usahakan untuk melunasi seluruh hutang buruk yang masih ada.
www.keuanganPribadi.com

MELATIH KEBIASAAN ANAK MENGELOLA KEUANGAN


Banyak orang dewasa yang tidak tahu bagaimana cara mengelola keuangan dengan benar, karena tidak diajarkan sejak kecil. Kebanyakan orang tua mengaturkan keuangan anaknya, sehingga sang anak tidak perlu tahu mengenai kebutuhan keuangannya. Padahal hampir semua aspek kehidupan berhubungan dengan keuangan.
Bila Anda ingin anak Anda matang secara finansial pada saat dewasa, Anda harus mulai membiarkan anak Anda untuk menangani sendiri masalah keuangannya. Yang perlu Anda lakukan akan mengajarkan dan memandu sang anak, agar terus menerapkan pengelolaan keuangan yang baik. Dalam kesempatan ini akan saya bahas beberapa kebiasaan keuangan yang sebaiknya diajarkan kepada anak Anda.
Membuat Anggaran Sederhana (Budgeting)
Budgeting adalah inti dari pengelolaan keuangan. Kebanyakan orang mengalami kesulitan keuangan karena tidak menguasai budgeting. Bagaimana cara mengajarkan budgeting kepada anak?

Kebutuhan anak lebih sederhana bila dibandingkan dengan orang dewasa.Karena itu budgeting yang kita ajarkan juga lebih sederhana, sehingga lebih gampang untuk dicerna oleh anak. Misalkan biasanya anak Anda mendapatkan uang jajan Rp. 10.000,- per hari. Nah, untuk mengajarkan anak Anda budgeting, Anda perlu memberikan uang jajan selama satu periode secara langsung kepada anak Anda. Mulailah dengan periode yang kecil, misalnya mingguan. Satu minggu terdiri dari 7 hari, jadi Anda langsung menyerahkan Rp. 70.000,- kepada anak Anda.
Tentunya anak Anda perlu dipandu dalam pemanfaatan uang jajan tersebut. Apalagi uang jajan yang Anda berikan langsung dalam jumlah besar. Berikan pengertian bahwa uang yang Anda berikan itu adalah untuk satu minggu. Ajarkan cara budgeting sederhana kepada anak Anda, bahwa sang anak harus memberikan jatah belanja sebanyak Rp. 10.000,- per hari. Bila pada hari tersebut sang anak sudah belanja lebih dari Rp. 10.000,-, maka dia harus berhenti berbelanja hingga keesokan harinya.
Anda juga perlu menjelaskan hukuman bila sang Anak menghabiskan uang jajan tersebut sebelum seminggu. Berikan penjelasan bahwa bila uang yang diberikan ternyata habis sebelum seminggu, maka Anda tidak akan memberikan uang tambahan. Akibatnya sang anak dalam minggu tersebut sudah tidak dapat berbelanja. Berikan penekanan bahwa sang anak harus disiplin dalam berbelanja, sehingga uang jajan yang dihabiskan tidak lebih dari Rp. 10.000,- per hari.
Kebiasaan Menabung untuk Mendapatkan Sesuatu
Apabila anak Anda meminta Anda untuk membelikan sesuatu yang cukup mahal, lebih baik Anda memberikan penjelasan kepada anak Anda bahwa barang tersebut cukup mahal sehingga sang anak perlu menabung terlebih dahulu sebelum dapat membelinya.

Kebiasaan menabung untuk mendapatkan sesuatu ini sangat baik untuk pendidikan finansial sang anak, sebab pada saat menabung sang anak harus menahan sebagian keinginan untuk berbelanjanya demi tujuan yang lebih besar.
Misalkan saja anak Anda meminta Anda untuk membelikan sebuah sepeda dengan harga Rp 500.000,-. Anda memberikan penjelasan kepada anak Anda bahwa harga Rp. 500.000,- itu cukup mahal, sehingga Anda tidak dapat langsung membeli sepeda tersebut. Lalu Anda dapat mengajarkan anak Anda bahwa bila sang anak bersedia menabungkan uang jajannya sebesar Rp. 50.000,- per bulan, maka sang anak bisa membeli sepeda tersebut dalam waktu 10 bulan.

Mintalah agar anak Anda menghemat uang jajannya demi tujuannya untuk membeli sepeda. Disini peran Anda adalah memberikan pengertian bahwa sang anak harus menahan keinginan berbelanjanya, sehingga berbelanja lebih sedikit dari biasanya agar dapat ditabung dan membeli sepeda.
Setelah sang anak bersusah payah menabung selama 10 bulan, mungkin saja ada beberapa faktor yang menyebabkan sang anak tidak bisa membeli sepeda yang diinginkan. Misalkan harga sepedanya naik, atau sebagian tabungan anak terpotong oleh biaya administrasi bank. Dalam hal ini, lebih baik Anda membantu anak Anda dengan cara menanggung biaya yang tidak berhasil dikumpulkan oleh anak Anda. Anggap saja hal ini adalah hadiah/reward atas kerja keras sang anak dalam menabung selama 10 bulan.
Mengenal perbankan
Di jaman sekarang, kehidupan finansial seseorang selalu berkaitan dengan perbankan. Mungkin gaji Anda ditransfer langsung ke rekening bank Anda. Bank juga berfungsi sebagai tempat penyimpanan uang Anda. Bank juga memiliki beberapa fitur yang dapat Anda manfaatkan seperti pembayaran tagihan bulanan seperti telepon, listrik, air dan lain-lain.

Oleh karena itu, adalah penting untuk memperkenalkan anak ke dunia perbankan. Caranya adalah dengan membuka satu buah rekening khusus untuk anak Anda, dan membiarkan anak Anda melakukan sendiri transaksi keuangannya di bank. Anda perlu mengajarkan anak cara untuk mengisi slip penyimpanan atau pengambilan uang, bagaimana cara mengantri di teller. Yang terpenting adalah bagaimana cara sang anak berkomunikasi dengan teller pada saat ingin menyetor atau mengambil uang.
Mengenai ATM, lebih baik anak Anda tidak diberi kartu ATM hingga matang secara finansial. Sebab keberadaan kartu ATM menyebabkan uang tabungan menjadi sangat gampang untuk diambil, sehingga anak yang masih kurang matang secara finansial cenderung untuk menguras isi tabungannya. Hal ini akan merusak kebiasaan menabung sang anak. Lebih baik ATM diberikan setelah anak Anda lebih matang dalam hal finansial, mungkin setelah duduk di bangku SMP atau SMU
www.keuanganPribadi.com